Thursday, August 05, 2010

Rahim

Rahim -- Fahd Djibran
Hai, kenalkan namaku Janin. Aku sudah cukup lama tinggal disini. Tapi sebelum kesini aku harus naik kereta berwarna merah di jalur tiga. Hobiku bergerak dan tidur. Kombinasi yang aneh ya? Aku suka sekali menggerakkan kepala, apalagi menekuk lengan dan kaki. Tapi aku juga suka sekali tidur. Tempat ini nyaman sekali, lagipula aku punya rambut pelindung yang bernama lanugo kalau kalian ingin tahu.. 

Dari sini aku kerap mendengar musik juga suara-suara yang berasal dari luar sana. Aku merasa sangat nyaman mendengarnya. Jika aku mendengarkan dengan saksama, ada banyak makna dibalik musik ataupun suara-suara yang kudengar. Ada keindahan di setiap dentam suara yang mampir di pendengaranku. Keindahan yang sepertinya hanya bisa dirasakan. Dalam hati. 

Aku banyak belajar disini. Termasuk dari mimpi. Aku seringkali bermimpi dan akhirnya menemukan hal-hal baru. Tidak sekali dua aku salah jalan dalam mimpiku. Dan akupun akhirnya memetik sesuatu dari setiap kesalahanku. Bahwa memang seharusnya aku membiarkan hati untuk memutuskan kemana aku harus melangkah. Bukan hanya berdasarkan apa yang aku lihat. 

Oiya, tadi aku menerima rapor menjelang kelulusan. Dan ternyata nilaiku buruk. Aku terlalu banyak menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dan tidur. Padahal aku tidak pernah berniat untuk menyia-nyiakan waktuku loh.. Tapi semakin lama aku disini, tempat ini terasa semakin sempit untukku. Aku semakin sulit bergerak, air di sekelilingku pun terasa semakin sedikit. Ah, kenapa ini ya? Ditambah lagi posisiku berputar dan membuat kepalaku berada di bawah sekarang ini. Aku sudah benar-benar tidak betah disini. Sepertinya tiba saatnya untuk keluar dari sini.. 

Apa aku sudah memberitahu kalian dimana aku tinggal? Sepertinya belum ya. Aku tinggal si suatu tempat bernama Rahim. Pemilik Rahim ini bernama Ibu. Ibu selalu saja rela membiarkan dirinya menjadi sasaran gerakku.. Ah, Ibu memang sangat baik hati. Sekeluarnya aku dari sini, aku akan membalasnya semua kebaikannya. Janji. 

Janin, 
usia 37 minggu di Rahim seorang Ibu 

----------------------------------------------------------------------- 
Note untuk Mas Fahd Djibran: Tanpa bermaksud menyaingi polisi typo, saya menemukan bahwa Mas Fahd Djibran dengan sangat sengaja menuliskan tuhan dengan huruf “t” kecil namun menuliskan Dokter dengan “D” besar dan Hidup dengan “H” besar. Kira-kira ada maksud tertentu atau hanya ingin membuat sesuatu yang berbeda saja ya? Ah, jika bertemu dengannya saya akan menanyakan hal ini.. 

No comments: