Sakit adalah ketika kita melihat sesuatu, lalu kita meneteskan air mata tanpa sadar, tanpa suara..
Ini merupakan kalimat pertama yang terpikir dalam benak saya, saat saya melihat salah satu ocehan teman dekat saya sendiri di twitter.
Kalimat sederhana, yang saya tahu benar sama sekali tidak bermaksud apapun, apalagi menyakiti saya, tapi entah mengapa, airmata itu ada.
Mungkin saya memang orang yang sensitif sehingga hal-hal kecil saja sudah bisa membuat saya meradang. Dan saya tidak akan melakukan pembelaan diri untuk berkata bahwa orang lain yang seharusnya mengerti dan memahami saya.
Tidak sama sekali.
Pada titik ini saya sadar, saya dan ke-sensitif-an saya ini, terkadang justru akan membuat saya semakin merasa sakit dan sedih. Kalau saja saya bukan orang yang sensitif, mungkin akan beda lagi ceritanya. Mungkin twit teman dekat saya yang itu justru akan menimbulkan komentar yang lucu atau menarik dari saya.
Oleh karenanya, saya berusaha (baca: amat sangat berusaha) untuk memahami bahwa memang terkadang, sayalah yang harus menyesuaikan diri terhadap orang lain.
Orang lain boleh berkata saya lebay, tapi inilah yang benar-benar saya rasakan. Dan saya merasa lega sudah menuliskannya di sini.. :)
7 comments:
Tak ada yg tahu pasti sebesar apa dampak yg mereka timbulkan pada kehidupan orang lain. Sering kali, kita tidak mengetahuinya. Tapi dampaknya tetap ada. - 13rw
berusaha buat jaga mulut, tapi susah yeeee, yah yang penting usaha kan yah :D
capa tuh temennya? #kepoGaAbis2
kalo aku maap ya cintaaaaa :)
hehehe, bukan kamu kakaaak.. :)
mungkin emang bener, jaga mulut lebih sulit dibandingkan jaga hati..
aku bukan? hiks... masih ga bisa jaga mulut nih :'(
*peluk Ayu dan kak Mute*
kalo aku banyak salah, maafin yaaa. minal aidin walfaizin... *lebaran lagi* ;D
muaaaaah
*peluk momo n yudha*
aku juga di maafin yaaaah #kayakmasihlebaran :)
*peluk Momo en kak Mute*
maafin juga ya sayang, anggep aja ini lebaran H+4 yah.. :)
suka banget sama tulisan ini..
sakit itu memang tidak bersuara, tidak berasa oleh yang lain, hanya ia sendiri yang merasakan..
*hugs*
makaasih kak Indri.. *hugs*
Post a Comment